Skip to main content

GEMPA CHILE


Denpasar  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali meminta kepada masyarakat agar menjauhi muara sungai dan pantai pascagempa di Chile yang berpotensi terjadi tsunami di beberapa negara termasuk di Bali, Indonesia.

Imbauan tersebut disampaikan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Bali melalui rilis kepada sejumlah media di Denpasar, Rabu.

Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa berkekuatan 8.0 pada skala Richter yang terjadi pada pukul 06.46 WIB di lepas pantai utara Chile itu berpotensi terjadi tsunami di sejumlah negara.

Di Indonesia sendiri potensi terjadinya tsunami diperkirakan melanda hampir seluruh kawasan pesisir Nusantara yang akan tiba pada Kamis (3/4) mulai pukul 07.11 WIT dengan status waspada dimulai dari kota Jayapura, Papua.

Sedangkan di Pulau Dewata, BMKG memberikan status waspada di sejumlah kawasan yang berpotensi terjadi tsunami dengan tinggi gelombang diperkirakan mencapai kurang dari 0,5 meter dengan estimasi waktu tiba mulai pukul 09.28-10.41 WITA.

Kawasan yang diberikan waspada tsunami itu di antaranya meliputi Pantai Sanur di Denpasar, pesisir Karangasem bagian selatan dan Klungkung.

Pulau Nusa Penida di Kabupaten Klungkung dan Gianyar juga diperkirakan berpotensi terjadi tsunami dengan status waspada masing-masing pada pukul 09.54 WITA dan 09.58 WITA.

Selain itu Jembrana dengan prediksi waktu tiba sekitar pukul 10.22 WITA, Tabanan (10.27 WITA) dan Pantai Kuta di Kabupaten Badung (10.41 WITA) juga diperkirakan berpotensi terjadi gelombang pasca-gempa di negara bagian benua Amerika Selatan itu. 

BMKG mencatat waktu tiba gelombang bisa saja berbeda dengan tinggi gelombang pertama bisa bukan yang terbesar.

Popular posts from this blog

Undang-undang Sisdiknas dari masa ke masa

Sumber Tinggalkan koment Proklamasi kemerdekaan Negara Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 merupakan tonggak awal dimulainya pembangunan negara pada segala bidang, termasuk pendidikan.  Pada masa awal kemerdekaan tersebut, tingkat pendidikan penduduk Indonesia sangat rendah.  Betapa tidak, saat itu dari sekitar 70 juta jumlah penduduk Indonesia, hanya sekitar 5% yang melek huruf.  Sisanya yang 95% buta aksara.  [1] Para pendiri negara sangat menyadari pentingnya aspek pendidikan dalam pembangunan bangsa.  Oleh '' mereka '' dengan dasar dasar yang kokoh sebagai landasan pembangunan pendidikan.  Hal ini tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan secara tersurat bahwa salah tujuan nasional adalah ”mencerdaskan kehidupan bangsa”.  Selanjutnya, dalam batang tubuh UUD 1945 pasal 31 secara eksplisit ditegaskan bahwa ”setiap warga negara berhak mendapat izin”. Pada awal kemerdekaan, program-program pembangunan praktis tidak berjalan.  Pasal...

Contact SMP Muhammadiyah 37 Parung

Contact SMP Muhammadiyah 37 Parung Contact Person : WhatsApp 0856 4879 5414 (Imam) 0813 8208 7196 (Eri Iriana) 0897 6093 258 (Diki) Telepon Kantor (0251) 8542137 E-Mail Sekolah smpm37parung@gmail.com Media Sosial Sekolah Facebook/Youtube SMP Muhammadiyah 37 Parung Instagram @smpm37parung Alamat Sekolah Jl. H. Mawi No 292 Ds. Bojong Indah Kec. Parung Kab. Bogor Kode Pos 16330

TeaWalk 2025

Gunungmas-Puncak Bogor, 12/2/25