Skip to main content

Begini Cerita Muhadjir Dipinang Jadi Mendikbud


Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle Kabinet Kerja, termasuk posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Muhadjir Effendy menggantikan Anies Baswedan jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Muhadjir adalah Ketua Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Pengurus Pusat Muhammadiyah. Ia menceritakan awal mula dirinya dipinang oleh Presiden Jokowi jadi Mendikbud. Senin siang, 25 JUli 2016, telepon Muhadjir Effendy berdering. Saat diangkat, si penelepon mengaku sebagai utusan Presiden Jokowi yang diminta khusus untuk menghubunginya.

Namun, Muhadjir tidak mau membeberkan identitas seseorang yang meneleponnya tersebut. Ia juga menampik jika yang meneleponnya itu adalah Sekretaris Kabinet Pratikno.

Muhadjir mengatakan orang yang menelepon tersebut berpesan agar ia tidak pergi ke luar Jakarta dalam satu pekan ini. "Saya batal pergi sama istri ke Yogyakarta," katanya seusai acara serah terima jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu, 27 Juli 2016.

Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini mengatakan dia bersama istrinya, Suryan Widati, berencana ke Yogyakarta untuk bersilaturahmi dengan beberapa tokoh Muhammadiyah seperti Syafii Maarif dan Amien Rais. Bahkan Suryan sudah berangkat terlebih dahulu ke Yogyakarta.

Rencananya, Muhadjir akan menyusul isterinya, tapi batal karena pesan si penelepon tersebut. "Istri saya pun baru sampai di bandara Yogyakarta dan langsung cari tiket dan kembali ke Jakarta," ujarnya. Saat itu lah Muhadjir menduga Presiden akan memilihnya sebagai menteri.  "Tapi tidak tahu di mana," kata dia.

Pada Selasa malam, dugaan Muhadjir terjawab. Presiden Jokowi mengabarkan bahwa dia akan masuk dalam Kabinet Kerja tanpa memberi tahu posisinya. Mendengar kabar itu, Muhadjir dan keluarga merasa senang.

Rabu pagi, sekitar pukul 07.30, kata Muhadjir, ia diberi tahu akan jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menggantikan Anies Baswedan. "Saya siap menjalankan visi Presiden," kata Muhadjir.

Popular posts from this blog

Undang-undang Sisdiknas dari masa ke masa

Sumber Tinggalkan koment Proklamasi kemerdekaan Negara Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 merupakan tonggak awal dimulainya pembangunan negara pada segala bidang, termasuk pendidikan.  Pada masa awal kemerdekaan tersebut, tingkat pendidikan penduduk Indonesia sangat rendah.  Betapa tidak, saat itu dari sekitar 70 juta jumlah penduduk Indonesia, hanya sekitar 5% yang melek huruf.  Sisanya yang 95% buta aksara.  [1] Para pendiri negara sangat menyadari pentingnya aspek pendidikan dalam pembangunan bangsa.  Oleh '' mereka '' dengan dasar dasar yang kokoh sebagai landasan pembangunan pendidikan.  Hal ini tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan secara tersurat bahwa salah tujuan nasional adalah ”mencerdaskan kehidupan bangsa”.  Selanjutnya, dalam batang tubuh UUD 1945 pasal 31 secara eksplisit ditegaskan bahwa ”setiap warga negara berhak mendapat izin”. Pada awal kemerdekaan, program-program pembangunan praktis tidak berjalan.  Pasal...

Contact SMP Muhammadiyah 37 Parung

Contact SMP Muhammadiyah 37 Parung Contact Person : WhatsApp 0856 4879 5414 (Imam) 0813 8208 7196 (Eri Iriana) 0897 6093 258 (Diki) Telepon Kantor (0251) 8542137 E-Mail Sekolah smpm37parung@gmail.com Media Sosial Sekolah Facebook/Youtube SMP Muhammadiyah 37 Parung Instagram @smpm37parung Alamat Sekolah Jl. H. Mawi No 292 Ds. Bojong Indah Kec. Parung Kab. Bogor Kode Pos 16330

TeaWalk 2025

Gunungmas-Puncak Bogor, 12/2/25