5/25/2016

Jokowi Buka Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan

       PPDB 2016
Presiden Joko Widodo akan membuka acara Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (21/05/2016). Acara yang berlangsung dua hari ini bertujuan untuk mencari gagasan dan ide dari tokoh-tokoh nasional dari persoalan yang sedang dihadapi Indoneesia.
Menurut Ratih Herningtyas, Kepala Biro Humas dan Protokol UMY, Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan ini diadakan dalam rangka momentum Hari Kebangkitan Nasional. Rencananya konvensi ini bukan merupakan yang pertama dan terakhir, tetapi akan diadakan secara rutin per tahun. Muhammadiyah Ingin melakukan tindakan nyata, kontribusi, dan memberi ide segar untuk mewujudkan Indonesia yang berkemajuan.
     "Sudah lama Muhammadiyah hadir di Indonesia. Kami ingin acara ini menjadi media untuk mencari input gagasan dan ide dari tokoh-tokoh nasional yang berkaitan dengan isu-isu bangsa yang saat ini semakin memprihatinkan," kata Ratih dalam konferensi pers yang di gedung AR Fachruddin A UMY, Minggu (21/05/2016).
     Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan akan menghadirkan puluhan tokoh nasional seperti Ridwan Kamil, Tri Rismaharini, Ahmad Syafii Maarif, Din Syamsudin, Busyro Muqoddas, dan Anies Baswedan. Tokoh-tokoh ini akan dibagi dalam beberapa panel dalam dua hari, mulai dari panel politik berkemajuan hingga budaya berkemajuan. "Mereka akan mencari ide-ide dan gagasan untuk mengatasi permasalahan bangsa demi mewujudkan Indonesia yang berkemajuan," lanjut Ratih.
      Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan ini juga akan melakukan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi yang salah satunya adalah untuk meresmikan Universitas Aisyiah Yogyakarta sebagai Universitas Perempuan pertama di Indonesia. BACA SELENGKAPNYA

KPAI menyambut baik Perppu kebiri sebagai pelopor perlindungan anak


      Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyambut baik penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang atau Perppu Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5882).
      Ketua KPAI, Asrorun Niam Soleh mengatakan, penerbitan Perppu ini menunjukkan komitmen serius Presiden dalam pencegahan dan penanganan kasus kejahatan seksual terhadap anak.
"Perppu ini diharapkan dapat memberikan efek jera sehingga dapat mencegah tindak kejahatan seksual terhadap anak," kata Asrorun dalam keterangan persnya. Kamis 26 Mei 2016.
      Selain itu, Asrorun menilai penerbitan Perppu ini menunjukkan bahwa negara hadir dalam upaya perlindungan anak-anak Indonesia dari ancaman kejahatan seksual terhadap anak.
"Di tengah pro kontra soal urgensi penerbitan Perppu, Presiden mengambil keputusan yang sangat radikal, dan bisa menjadi tonggak kepeloporan dalam perlindungan anak," ujarnya.
      Langkah ini, kata Asrorun, sebagai langkah politik tegas dari Presiden sebagai pemimpin, yang akan menjadi langkah strategis dan penting dalam penanganan kasus kejahatan seksual terhadap anak sebagai kejahatan luar biasa karena mengancam dan membahayakan jiwa anak.
"Perppu ini menemukan urgensinya untuk mengatasi kegentingan atas fenomena kejahatan seksual terhadap anak yang semakin meningkat signifikan," tambahnya.
       Menurutnya, Perppu ini memiliki signifikansi dan urgensi dalam pencegahan dan pemberian efek jera. Oleh karena itu, sudah saatnya semua pihak bergandengan tangan untuk wujudkan perlindungan anak dengan ikhtiar nyata."Bersatu untuk melindungi anak, salah satunya adalah segera implementasi Perppu," tegasnya.
     Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Perppu tentang kebiri. Peraturan ini diberi nomor Perppu No.1 tahun 2016 tentang perubahan kedua UU No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
    "Hari ini saya telah menandatangani Perppu Nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua UU No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak," ujar Presiden Jokowi, dalam keterangan pers di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 25 Mei 2016.
   Jokowi mengatakan bahwa Perppu ini untuk mengatasi kegentingan yang diakibatkan kekerasan seksual terhadap anak. Sebab, belakangan ini semakin meningkat signifikan.
BACA SELENGKAPNYA

5/10/2016

Ujian Nasional 2016



11/05/16.Seluruh Peserta Ujian Nasional SMP Muhamamdiyah 37 Parung terlihat antusias dan tenang dalam menjalankan Ujian Nasional Hingga Hari Ke 3 ini. Secara umum Ujian Nasional SMP Muhammadiyah 37 Parung Tahun 2016 berjalan dengan Lancar tanpa ada kendala yang berarti.

#im