1/21/2015

Akhir Januari, Asteroid Ini Diprediksi Hampir Senggol Bumi


Bagi para penikmat bintang, ini merupakan pemandangan langka. Pada 26 Januari nanti, sebuah asteroid akan melintas mendekati Bumi.

Batu luar angkasa itu diberi nama 2004 BL86. Pada tanggal tersebut, jaraknya dengan Bumi akan mencapai 745.000 mil atau tiga kali jauhnya dengan Bulan. Meski masih tergolong aman dan tidak mengancam Bumi, kecepatan asteroid mencapai 35.000 mil per jam, dan tergolong sebagai jarak terdekat dalam istilah astronomi.

2004 BL86 akan menjadi asteroid yang paling dekat dengan Bumi. Namun, jika 7 Agustus 2027 nanti asteroid 1999 AN10 jadi melintas, rekor BL86 akan terkalahkan. Prediksinya, AN10 akan mendekat ke Bumi dengan jarak 19.000 mil.

"Meski tidak mengancam Bumi ke depannya, ini merupakan jarak terdekat yang melibatkan asteroid besar. Ilmuwan bisa mengobservasi dan mempelajarinya lebih jauh. Ini merupakan kejadian langka dan akan terjadi 200 tahun ke depan," ujar Dr. Don Yeomans, mantan kepala badan luar angkasa untuk program objek terdekat Bumi (Near-Earth Object Programme), seperti dikutip Telegraph, Senin 19 Januari 2015.

Dikatakannya, BL86 memiliki cahaya yang cukup terang dan bisa dilihat menggunakan teleskop atau binokular. Pada malam hari tanggal 26 Januari, diperkirakan Matahari akan berada di bawah horison dan memberikan kesempatan kepada peneliti untuk bisa melihat asteroid.

"Atau jika Anda menengadah ke atas di pagi hari tanggal 27 Januari, penampakannya masih bisa terlihat sebelum Matahari terbit. Alam terbuka akan menjadi tempat yang baik bagi Anda untuk melihatnya," ujar Dr. Edward Bloomer, astronomer dari Royal Observatory Greenwich.

BL86 ditemukan pertama kali pada 30 Januari 2004 oleh astronom di White Sands, Meksiko Baru, dengan menggunakan teleskop Lincoln Near-Earth Asteroid Research (Linear).

"Meski asteroid seperti ini baru akan muncul lagi 200 tahun mendatang, asteroid lainnya memiliki kemungkinkan untuk melintas lebih dekat lagi dengan Bumi," kata Lord Martin Rees, astronom Inggris. (art)
SUMBER

1/19/2015

1/15/2015

Anggota Polda DIY yang Sederhana

37news - Tinggal di bekas kandang sapi bukanlah sebuah pilihan. Namun, apa daya, jangankan untuk menyewa atau membeli rumah. Untuk makan saja tak punya uang.

Itulah sekilas gambaran nasib yang dialami Bribda M Taufik anggota Sabhara Polda DIY dan keluarganya.

Kondisi yang dialami Bribda Taufik ini, tentu saja, juga dirasakan bersama rekan dan senior Bribda Taufik di Polda DIY sebagai sesama anggota kepolisian.

Mereka pun akhirnya tergerak untuk memberikan bantuan semampu mereka pada Bribda M Taufik dan keluarganya.

"Seniornya saweran semampu mereka untuk membantu Taufik agar dapat makan. Ada yang membantu Rp 20.000 ataupun Rp 30.000. Bantuan yang terkumpul dan telah diberikan kepada Taufik mencapai Rp 370.000. Hari Rabu yang lalu uang diserahkan kepada Taufik," kata Wadir Sabhara Polda DIY, AKBP Pri Hartono, Kamis.

Tak cukup sampai di situ saja, para senior Taufik juga menjamin kebutuhan makan sehari-hari Bribda Taufik dan keluarganya selama Taufik belum mendapatkan gaji pertamanya sebagai anggota Polri.

"Para seniornya sudah menjamin tidak akan kelaparan," ujarnya.

Perjalanan hidup Bribda Taufik menjadi anggota Polri dari keluarga yang tidak mampu menjadi inspirasi tersendiri bagi anggota Sabhara Polda DIY.

"Usaha Bripda M Taufik sangat luar biasa, untuk mengejar cita-citanya menjadi polisi," kata Direktur Sabhara Polda DIY, Kompbes Pol Yulza Sulaiman.

Menurutnya, pengalaman Taufik untuk menggapai cita-cita menjadi seorang polisi meski keterbatasan patut dicontoh. Bahkan, rela berjalan 7 km untuk menuju ke Polda DIY. "Saya bangga terhadap dia (Taufik),"ujarnya. 

Tak Akan Tanggalkan Baju Polri


Dalam kurun dua hari terakhir ini, nama Bribda M.Taufik Hidayat mendadak tenar di media dengan pemberitaan kemiskinan yang tak melunturkan tekadnya menjadi anggota Polri.

Meski saat ini dia tenar di media akibat pemberitaannya, namun Bribda Taufik mengaku tetap akan menjadi pribadi apa adanya. Sebab yang dicarinya selama ini bukanlah ketenaran.

"Saya tetap akan seperti ini. Apa adanya, memang inilah saya," ujar M Taufik.

Taufik pun menegaskan tak akan pernah melepaskan identitasnya sebagai Polisi. Sebab, perjuangan atas apa yang diraihnya saat ini tidaklah mudah. Terlebih polisi adalah cita-citanya sejak kecil.

" Saya tetap akan jadi anggota polisi. Ini sebuah kebanggan bagi saya. Tidak akan saya lepaskan," katanya.

Taufik juga belum berpikir mencari pasangan karena masih harus membantu ayah dan kedua adiknya yang butuh biaya sekolah.'

"Memang sebelum masuk SPN saya mempunyai pacar. Namun pada Desember 2014 saya putus karena ingin fokus menjadi anggota Polri," terangnya.

Ia mengungkapkan masih ingin meniti karier di kepolisian.

Selain itu juga berjuang untuk dapat mengontrak rumah yang layak bagi keluarganya.

"Saat ini karier dulu. Ingin bisa ngontrak rumah, nanti kalau adik sudah mapan baru memikirkan cinta," tegasnya.

Terkait seperti apa perempuan idamannya, M taufiq menegaskan tidak memiliki kriteria khusus. Dia hanya mengharapkan tambatan hati yang mau mengerti dengan keadaannya dan keluarga serta pekerjaannya sebagai polisi.

"Ya yang dapat mengerti dan yang penting asal mau sama saya saja," katanya

SUMBER

1/12/2015

PROF. DIN BERSILATURAHMI DENGAN WARGA MUHAMMADIYAH KABUPATEN BOGOR

Cileungsi, Bogor. Ahad, 11 Januari 2015 menjadi catatan perjalan dalam perjuangan Persyarikatan Muhammadiyah khusus di Kabupaten Bogor. Dalam rangkaian Gebyar Milad dan Pengajian Bulanan putaran XI PDM Kabupaten Bogor, selain diisi dengan Tausiyah oleh Dr. Najamudin Ramli acarapun disertai dengan kehadiran Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. H. M. Din Syamsuddin, M.A.
Pada kesempatan kali kedua kunjungan di Cileungsi Kabupaten Bogor Prof. Din, begitu sapaan beliau merasakan atmosfer yang berbeda memasuki Perguruan Muhammadiyah Cileungsi. Diawali dengan sambutan marching band SMP Muhammadiyah 2, beliau langsung diarahkan menuju lokasi pembagunan Gedung SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi untuk melakukan Peletakkan Batu Pertama yang dilanjutkan dengan diskusi dan silaturahmi dengan warga Muhammadiyah Kabupaten Bogor yang sudah sejak pagi hari berdatangan menunggu kehadiran Prof. Din.
Prof. Din meminta maaf kepada jamaah yang sudah mulai berkurang karena kedatangannya cukup siang ba’da sholat dzuhur. Prof. Din membayar kealpaannya dengan langsung memulai diskusi yang ditemani oleh Ketua MPKU PP Muhammadiyah, Penasihat PDM Kabupaten Bogor K.H. Adang Qomarudin, B.A., Ketua PDM Kabupaten Bogor H. Naufal Ramadian, M.Si., dan Ketua PCM Cileungsi H. Hardjani H.S..
Diskusi dibuka dengan prolog oleh Ketua PCM Cileungsi, kemudian berlanjut diskusi oleh Prof. Dr. H. M. Din Syamsuddin, M.A.. Dengan gaya penyampaiannya yang khas, santun dan penuh dengan kewibawaan, beliau mengawali dengan gambaran luas tentang perkembangan Persyarikatan Muhammadiyah hingga hari ini. Beliau cukup membakar semangat para jamaah dengan kalimat-kalimat motivasi yang sederhana. Prof. Din pun menyampaikan bahwa Jawa Barat khususnya Kabupaten Bogor perkembangan dakwahnya cukup pesat. Dari Amal Usahanya, Bogor sudah cukup banyak di tingkat Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Atas/Kejuruan/Madrasah Aliyah, sampai Perguruan Tinggi sudah ada di Kabupaten Bogor.
“Yang menjadikan Muhammadiyah tetap hadir dan eksis hingga hari ini adalah konsistensi jamaah dalam berdakwah dan melangsungkan Amal Usaha yang ada dan terus bertambah” disampaikan oleh Prof, Din.
“Ritualitas Aktif, Dinamis Progresif adalah ritual Muhammadiyah yang tercermin pada Keshalehan Sosial, bukan ritual Pasif, Statis, Stagnan yang tercermin padaKeshalehan Individual.” Dalam penyampaianya, Prof. Din meyampaikan “ibadahnya orang Muhammadiyah itu minim, selesai sholat salam langsung zikir dan wirid tanpa tambah-tambahan sehingga organisasi selain Muhammadiyah menyebut Muhammadiyah Islam Minimalis. Kita bukan minimalis, tetapi Proporsionalis. Yaitu beribadah sesuai dengan proporsinya bukan kurang pemaknaan.” ucapan itupun disambut tawa oleh jamaah.
Diskusi yang dimulai pukul 13.20 berjalan begitu hangat dan tenang. Tak ada satupun jamaah yang beranjak untuk keluar dari lokasi acara. Ditengah diskusi, Prof. Din berkata “Watak Muhammadiyah itu sebagai Gerakan Amal (nyata) bukan hanya sekedar ide” dan “Jadilah Orgil (orang gila = dari sisi pemikiran) dan Bonek (bocak nekat = dari sisi pelaksanaan) jika ingin memajukan Muhammadiyah”.
Diakhir diskusi, Prof. Din diminta untuk mengendarai BOOGYCAR yang merupakan produk siswa SMK Muhammadiyah 2 Cileungsi. Boogycar penggabungan dua sepeda motor dengan satu roda depan dan dua roda belakang berangka body terbuka. Beliau mengapresiasi sekolah-sekolah yang telah memberikan prestasi, inovosi, dan kreatifitas untuk syiar dakwah Muhammadiyah.

PENGAJIAN BULANAN PDM. KAB. BOGOR & GEBYAR MILAD MUHAMMADIYAH 105/102 DI CILEUNGSI-BOGOR

Dalam rangka memperingati Milad Persyarikatan Muhammadiyah ke-105 Hijriyyah atau 102 Masehi, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi mengadakan acara Gebyar Milad yang dilaksanakan bersamaan denganPengajian Bulanan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Bogor Putaran XIAcara Gebyar Milad Muhammadiyah ke-105 H./102 M.  dilaksanakan pada hari Ahad tanggal 20 Rabiul Awal 1436 H. bertepatan dengan 11 Januari 2015 M. pukul 08.00-15.00 WIB bertempat di Kampus B Perguruan Muhammadiyah Cileungsi (Lapangan SMP/SMA/STT Muhammadiyah Cileungsi, Perumahan PT Semen Cibinong, Cileungsi).

Tausiyah akan disampaikan oleh DR. Najamuddin Ramli salah satu anggota PP Muhammadiyah. Selain itu Ketua PP. Muhammadiyah Prof. Dr. Dien Samsudin, juga turut hadir dalam acara tersebut, dan memberikan tausyiah di di hadapan para jama'ah yang hadir.

1/04/2015

Abdul Mu’ti: Muhammad SAW Adalah Sahabat dan Pahlawan Wong Cilik

Jakarta - Nabi Muhammad adalah sahabat dan pahlawan wong cilik, rakyat jelata, masyarakat akar rumput. Berlandaskan tauhid, Nabi Muhammad membela kaum wanita, budak dan dhuafa  yang tertindas dan terlindas oleh hegemoni kaum borjuis Quraisy.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti dalam ceramahnya pada Peringatan Maulid Nabi Tingkat Kenegaraan di Istana Negara Jakarta yang mengusung tema Membangun Mental Kerja Melalui Spirit Peringatan Maulid Nabi Muhammad, pada  Jumat (2/1). Dalam pemaparannya dihadapan Presiden, Wakil Presiden, dan Seluruh jajaran Menteri serta Duta Besar Negara sahabat, Abdul Mu’ti mengungkapkan Nabi Muhammad mengemban misi tauhid yaitu mengesakan dan mengajak manusia menyembah hanya kepada Allah yang mengandung ajaran dan nilai persatuan, egalitarianisme dan liberasi kemanusiaan. Hal tersebut yang mendasari Nabi selalu dekat dengan para pengikutnya terutama para hamba sayaha.

Disamping masalah ketauhidan, Nabi Muhammad menurut Abdul Mu’tiu juga memberikan contoh karakter terbaik dalam merangkai hubungan dengan masyarakat. “Walaupun berkedudukan tinggi, Nabi Muhammad SAW tetap rendah hati, dan pemalu. Nabi Muhammad menjahit sendiri pakaiannya. Sikap dan kepribadian Nabi Muhammad ini merupakan counter culture dan kritik sosial dari kehidupan kaum bangsawan,” jelasnya. (mac)


Berikut kutipan lengkap ceramah Sekretaris PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti.

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Bapak Presiden beserta Ibu Negara Hj. Iriana Joko Widodo
Bapak Wakil Presiden beserta Ibu Hj. Mufidah Jusuf Kalla
Para Pimpinan Lembaga Negara
Para Duta Besar negara-negara sahabat
Para Menteri Kabinet Kerja
Para Alim Ulama, hadirin dan hadirat yang saya muliakan

ALHAMDULILLAH, berkat hidayah, inayah dan taufiq Allah subhanahu wata’ala, Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang, malam ini kita bersilaturrahim memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dalam keadaan sehat wal afiat. Kita bersyukur kepada Allah, Tuhan  Yang Maha Kuasa yang denganrahmat, qudrat dan iradat-Nya menganugerahkan kemerdekaan, kedaulatan, kedamaian dan keamanan bagi bangsa Indonesia. Alhamdulillah, Allah Yang Maha Kaya menjadikan  Indonesia negeri dengan kekayaan sumberdaya alam yang melimpah, panorama yang memesona dan keragaman suku yang berbudaya.

Bapak Presiden, hadirin dan hadirat  yang  saya hormati.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad oleh Pemerintah merupakan tradisi kenegaraan yang penting dan penuh makna. Pertama, peringatan Maulid merupakan akomodasi negara terhadap tradisi dan identitas Islam Indonesia. Kedua, peringatan Maulid membuktikan komitmen Pemerintah dalam membangun kehidupan mental-spiritual sebagai modal rohaniah bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita menjadi bangsa yang berlemajuan, hebat dan bermartabat. Ketiga, peringatan Maulid menunjukkan kecintaan kaum Muslim Indonesia terhadap Nabi Muhammad SAW dan sarana edukatif untuk dapat meneladani keluhuran akhlaknya. K.H. Mas Mansur, seorang Pahlawan Nasional dan Ketua Muhammadiyah, mengatakan walaupun terdapat perbedaan mengenai hukum perayaan Maulid, peringatan Maulid yang dilaksanakan secara khidmad merupakan hal yang bermanfaat dan tidak bertentangan dengan Islam.

Meneladani kehidupan Nabi Muhammad dan para Rasul Allah adalah bagian dari ajaran dan akhlak Islam. Sebagaimana disebutkan di dalam firman Allah surat al-Ahzab (33): 21:

Artinya: Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah, (kedatangan) hari Kiamat, dan yang banyak mengingat Allah.”

Di dalam Alquran, lafadz uswatun hasanah” disebutkan tiga kali; Qs. Al-Ahzab (33): 21, al-Mumtahanah (60): 4 dan 6. Menurut Zamakhsyari dalam Tafsir al-Kasysyaf  ayat-ayat tersebut dapat dibaca uswat” atau iswat” . Kata "uswat" mengandung pengertian keutamaan dalam diri Rasulullah atau  teladan (qudwah). Dimensi basyariah, insaniah dan nubuwah Muhammad adalah teladan yang dapat menimbulkan keutamaan bagi  orang-orang yang mengikutinya. Sedangkan kata iswat berarti mengikuti (iqtida’) atau nama dari sesuatu yang diikuti. Iswat berasal dari akar kata alif-sin-waw yang berarti menyembuhkan, memperbaiki dan mendamaikan. Para Rasulullah adalah teladan yang dengan keluhuran akhlaknya mampu menyembuhkan penyakit sosial, menyelesaikan berbagai masalah, memperbaiki keadaan dan menciptakan tata kehidupan yang damai.

Bapak Presiden, hadirin dan hadirat  yang  saya hormati.

Nabi Muhammad dilahirkan di Kota Mekah. Di dalam Alquran, Mekah disebut Bakkah, al-Balad, al-Qaryah dan Umm al-Qura. Makkah disebut Bakkah karena secara topografi terletak di lembah gersang. Di kawasan inilah Nabi Ibrahim dan keluarganya memulai kehidupan baru. Walaupun pada awalnya mengalami kesulitan luar biasa, dengan kegigihan bekerja dan pertolongan Allah Nabi Ibrahim berhasil merubah negeri yang miskin sumberdaya alam menjadi makmur, aman dan damai.

Mekah terletak di kawasan yang strategis untuk pengembangan perdagangan. Didukung oleh etos kerja dan tradisi dagang yang kuat, Mekah tumbuh menjadi pusat bisnis yang makmur. Para saudagar Arab adalah pebisnis ulet yang bekerja sepanjang musim ke berbagai negara. Bagi bangsa Arab, berbisnis tidak semata bertujuan untuk memenuhi hajat hidup, dan memperoleh harta-kekayaan, tetapi lebih penting lagi sebagai sarana meraih kekuasaan dan kedudukan sosial. Karena tidak adanya tuntunan agama, etos dan tradisi bisnis melahirkan masyarakat yang kapitalis, materialistis, hedonistis dan feodalistis. Demi meraup keuntungan, mereka menempuh segala cara. Kecurangan, kebohongan, keculasan dan penipuan adalah budaya yang melembaga. Demi melanggengkan kekuasaan, mereka memperbudak, mengeksploitasi dan memperdagangkan manusia. Mereka gemar berfoya-foya, menghamburkan harta, bermegah-megahan di tengah penderitaan kaum papa.

Demikianlah lingkungan alam dan sosial-budaya Muhammad muda. Terlahir dari Bani Hasyim, salah satu trah dari Suku Quraisy, Muhammad muda tumbuh menjadi sosok pekerja keras yang trengginas. Muhammad muda menggembala domba dan berdagang ke manca negara. Berbeda dengan pebisnis pada umumnya, Muhammad muda adalah pebisnis yang santun, jujur, dan terpercaya. Faktor inilah yang membuat Muhammad muda begitu termasyhur, usahanya melejit sejajar dengan pebisnis elit. Waktu menikah dengan Khadijah, Muhammad menyerahkan  mahar 20 ekor unta merah, sebagian ada yang menyebutkan 100 ekor unta merah. Pada zaman tersebut, unta merah adalah kendaraan terbaik.

Bapak Presiden, hadirin dan hadirat  yang  saya hormati.

Ketika berusia 40 tahun, Muhammad diangkat menjadi Nabi dan Rasul Allah. Muhammad mengemban misi risalah bagi umat manusia dan Rahmat bagi semesta. Nabi Muhammad mengemban misi tauhid yaitu mengesakan dan mengajak manusia menyembah hanya kepada Allah. Tauhid adalah fondasi revolusi mental yang mengandung ajaran dan nilai persatuan, egalitarianisme dan liberasi kemanusiaan. Berlandaskan tauhid, Nabi Muhammad membela kaum wanita, budak dan dhuafa  yang tertindas dan terlindas oleh hegemoni kaum borjuis Quraisy. Nabi Muhammad adalah sahabat dan pahlawan wong cilik, rakyat jelata, masyarakat akar rumput. Tauhid mengandung nilai spirit level yang mendorong mobilitas sosial vertikal berbasis kinerja. Nasib seseorang ditentukan oleh kasab (usaha dan prestasi kerja) bukan semata-mata karena nasab (keturunan atau silsilah keluarga).

Bagaimana agar seseorang berprestasi dan meraih kejayaan? Jawabnya adalah dengan berkerja. Ajaran dasar Islam tentang kerja adalah amal shalih. Lafaz amal shalih disebutkan secara berurutan setelah iman di dalam lebih dari 60 ayat. Hal ini menunjukkan kuatnya pertautan antara iman dengan amal shalih. Pertautan iman dengan amal shalih laksana benda dengan bayangannya -- (Isutzu).   Amal shalih adalah faith in action, faith-based movement, aktualisasi, realisasi, ekspresi dan pengejawantahan iman.

Ber-amal shalih berarti bekerja yang baik. Amal salih adalah investasi yang menyelamatkan manusia dari kerugian, menuntun kepada kebahagiaan, dan mengangkat martabat manusia. Bekerja yang salih memiliki empat prinsip. Pertama, niat yang salih. Bekerja dengan niat mencari rejeki karena Allah adalah perbuatan yang bernilai ibadah. Dengannya manusia memperoleh ajrah (pendapatan) dan ujrah(ganjaran). Bekerja karena karena Allah menumbuhkan motivasi, dedikasi, rasa percaya diri dan kepuasan.  Makna kerja tidak diukur dari perolehan materi semata tetapi juga rahmat dan manfaat dari setiap tetes keringat.

Kedua, kaifiah yang shalih yaitu proses, performa dan tata kerja yang baik dan benar. Prinsip ini menegaskan pentingnya keahlian, keterampilan, kecakapan, kedisiplinan, ketekunan, ketelitian, kesabaran, kejujuran dan sikap profesional lainnya. Pentingnya profesionalisme ditegaskan di dalam sebuah hadits: … jika suatu pekerjaan diserahkan kepada orang yang tidak ahli, maka tunggulah kehancurannya.” (HR. Bukhari). Kaifiah yang shalih meniscayakan adanya komitmen, kepatuhan, imparsialitas, dan objektivitas yang menjauhkan seseorang dari kolusi, suap, dan skandal dalam dunia kerja. Guideline, pedoman dan standar kerja yang jelas memberikan kepastian penilaian kinerja yang menjadi dasar pemberian penghargaan bagi yang berprestasi dan hukuman bagi yang bersalah.

Ketiga, amal yang maslahat. Prinsip ini menghendaki adanya produktivitas kerja dan outcome yang berkualitas, berdaya guna dan berhasil guna. Maslahat berarti manfaat, kebaikan, keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan umat manusia, serta kelestarian alam semesta. Prisip maslahat menegaskan pentingnya pemerataan kemakmuran (distribution of wealth), bukan penumpukan kekayaan (accumulation of wealth) pada beberapa gelintir orang atau kelompok. Islam mengecam keras perilaku kaum kapitalis yang menumpuk kekayaan, hidup mewah, boros, dan jumawa. Sebaliknya, Islam mengajarkan kemuliaan hidup sederhana, bersahaja, dan peduli dengan berbagi dan peduli kepada sesama.

Ajaran filantrofi Islam dalam bentuk zakat, infaq, sedekah, wakaf, hibah dan hadiah tidak hanya mengandung nilai ekonomi, tetapi juga nilai transendensi dimana harta merupakan sarana manusia meraih keutamaan spiritual yang membuat hidup manusia bermakna. Nabi Muhammad bersabda:”… Manusia yang terbaik adalah mereka yang kehadirannya bermanfaat bagi manusia lainnya.” Sederhana dan bersahaja bukanlah kehidupan dalam kemiskinan dan kekurangan tetapi sikap mental qanaah, bersyukur dengan apa yang dimiliki serta tidak memamerkan dan menghamburkan kekayaan. Walaupun berkedudukan tinggi, Nabi Muhammad SAW tetap rendah hati, dan pemalu. Nabi Muhammad menjahit sendiri pakaiannya. Sikap dan kepribadian Nabi Muhammad ini merupakan counter culture dan kritik sosial dari kehidupan kaum bangsawan.

Keempat, amal yang islah. Bekerja adalah proses kontinum yang ditandai oleh adanya perbaikan, penyempurnaan,  peningkatan, dan pembaharuan. Untuk itu seseorang harus bersikap terbuka, ksatria, tahan kritik, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat. Prinsip islah mengandung ajaran futurisme, bahwa masa depan harus lebih baik dari masa lalu dan masa kini. Generasi mendatang harus lebih baik dari generasi terdahulu. Inilah makna orientasi akhirat. Makna lain akhirat adalah berorientasi dan membekali diri untuk dapat bertahan di tengah perubahan, bahkan menjadi penentu perubahan. Prinsip ini mengandung pesan pentingnya regenerasi sumberdaya manusia, investasi sumberdana, dan konservasi sumberdaya alam.

Dengan keluhuran akhlak, kekuatan kepribadian, keberanian, keteladanan dan pembangunan mentalitas kerja baru, Nabi Muhammad berhasil merubah masyarakat Arab jahiliah yang barbar menjadi bangsa yang berkeadaban. Nabi Muhammad membangun peradaban baru dengan merubah mind-set: visi, kepercayaan, dan orientasi hidup yang benar. Etos kerja dan tradisi bisnis bangsa Arab diperkuat dengan ajaran dan nilai-nilai etik Islam yang ditransformasikan secara alamiah dengan penuh kesantunan, kelembutan dan kasih sayang.

Bapak Presiden, hadirin dan hadirat yang saya hormati.

Sejarah dunia menunjukkan bagaimana bangsa-bangsa yang hebat dan begitu digdaya di masa lalu, sekarang terpuruk dan tinggal sejarah. Sebaliknya, banyak bangsa yang berasal dari kalangan budak atau perompak berhasil merubah wajah dunia dengan kerja keras, cerdas, dan ikhlas. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi bangsa dan negara yang hebat. Kesalehan spiritual bangsa Indonesia sangat tinggi. Walaupun demikian, kesalehan sosial umat beragama masih rendah. Penelitian Badan Litbang Kementerian Agama tahun 2014 menunjukkan hanya dua dari dari 10 indikator indeks kesalehan sosial (IKS) yang masuk kategori baik.  

Dua indikator yang baik dengan nilai di atas 60 adalah demokrasi dan menghormati perbedaan. Delapan indikator lainnya masuk kategori rendah. Delapan indikator tersebut meliputi kepedulian sosial, kedermawanan, menghargai perbedaan, tidak memaksakan nilai, good governance, mencegah kekerasan, konservasi lingkungan dan restorasi lingkungan.

Produktivitas kerja bangsa Indonesia juga masih rendah. Rendahnya produktivitas disebabkan oleh  faktor eksternal seperti gaji yang rendah, infrastruktur yang minim, kompetensi yang lemah, dan tidak adanya pelatihan. Selain itu, produktivitas yang rendah disebabkan oleh faktor internal yaitu remdahnya mentalitas kerja. Faktor internal tersebut antara lain (1) tindakan konstruktif (2) percaya diri (3) bertanggung jawab (4) mencintai pekerjaan (5) berorientasi ke masa depan (6) mampu menyelesaikan masalah (7) mampu beradaptasi dengan lingkungan baru (8) berkontribusi terhadap lingkungan (9) kemampuan bekerjasama (10) kekuatan mengaktulisasikan potensi. Produktivitas yang rendah juga dipengaruhi oleh factor sosial-kultural yaitu mentalitas priyayi dimana seseorang bekerja untuk menikmati fasilitas, pelayanan dan memperoleh status sosial.

Walaupun korupsi terus berkurang, tetapi budaya korupsi masih relatif tinggi. Selain karena faktor penegakan hukum, korupsi terjadi karena mentalitas kerja yang salah. Korupsi adalah indikasi motif kerja yang bertujuan untuk menumpuk harta semata. Korupsi adalah penyakit mental.

Bangsa yang hebat adalah bangsa yang memiliki mind-set berkemajuan, trengginas, bekerja dengan superioritas moral, supremasi ilmu pengetahuan dan teknologi dan visi kerja yang benar. Dengan budaya amal shalih bangsa Indonesia akan mampu mengeksplorasi, mengolah dan memanfaatkan sumberdaya alam untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.  

Nabi Muhammad membangun bangsa dan peradaban utama dengan revoluasi mental yaitu dengan membangun mind-set kerja, membangun mentalitas, membangun akhlak. Allah SWT berfirman: … Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu bangsa sehingga bangsa tersebut merupakan apa yang ada di dalam dirinya.” (Qs. Al-Ra’d (13): 11).

Semoga bermanfaat. Mohon maaf atas segala kekurangan.

Nashrun min Allah wa fathum qarib

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

SUMBER

Muhammadiyah.or.id

1/01/2015

Air Asia Jatuh

Satu dari tiga nelayan yang mengaku mengetahui ada pesawat jatuh di perairan Selat Karimata mengatakan, pesawat itu terbang tidak terlalu tinggi tapi melaju zigzag atau berliku-liku.
Nelayan bernama Effendy ini menjelaskan, dia menyaksikan pesawat yang dominan berwarna merah dan putih tersebut terbang zigzag sekitar empat menit. Pesawat itu tampak memutari udara di atas perairan Selat Karimata.
“Jalannya kadang belok-belok. Pelan-pelan memutar,” katanya dalam wawancara di studio tvOne di Jakarta, Jumat, 2 Januari 2015.

Effendy mengaku tak melihat pesawat itu jatuh. Bahkan, kala itu dia tak mengetahui bahwa pesawat itu adalah pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501. Dia hanya menyaksikan pesawat terbang dalam posisi normal namun dengan kecepatan sedang, sesekali turun 15 derajat, lalu naik lagi.
“Kalau jenis (ibarat) mobil, mesin tidak mati, tapi ibaratnya digas 20 (kilometer per jam) turun ke 5 (kilometer per jam), naik lagi,” katanya menambahkan.
Rahmat, nelayan lain memberi kesaksian lain. Dia berada di tempat berbeda dengan Effendy, yakni sedang di laut. Katanya, pada Minggu pagi, 28 Desember 2014, itu dia mendengar suara ledakan keras. Tapi dia tak tahu itu ledakan dari benturan pesawat atau ledakan lain.

Rahmat mengatakan, suara ledakan itu terdengar tidak di udara tetapi di air/laut. Sayangnya, dia tidak melihat objek yang didengar itu adalah pesawat udara. Soalnya segera setelah terdengar ledakan itu muncul kabut tebal di atas perairan Selat Karimata.
“Pantai sampai tak kelihatan sekitar dua jam, jarak pandang terbatas. Saya kemudian masuk sungai kecil untuk berteduh,” ujarnya.

Rahmat kembali dari melaut pada Senin pagi menjelang siang, 29 Desember 2014. Sampai saat itu, dia belum mengetahui kabar ada pesawat jatuh. Lalu dia menceritakan mendengar ledakan keras di laut kepada kakaknya.
“Kakak saya ceritakan ke Pak Lurah dan Dandim (Komandan Komando Distrik Militer). Mereka yang mempercayai saya,” ujarnya.

Kesaksian hampir serupa Effendy diungkapkan Darso, nelayan lain. Dia mengaku melihat sebuah pesawat terbang tidak terlalu tinggi, memutar di seputar perairan tapi posisinya terbang agak miring, pada Minggu pagi.

“Rendah posisi miring, pesawat (berwarna) merah dan putih,” katanya seraya menggerakkan telapak tangan kanannya dalam posisi miring lima belas derajat.

Darso mengaku tak mengetahui pesawat yang dilihatnya kala itu kemudian jatuh. Dia hanya menyangka bahwa pesawat itu memang terbang rendah. Lagi pula, dia tak melihat asap yang menandakan ada ledakan atau kebakaran pada pesawat.

Setelah itu, dia tak melihat apa pun kecuali kabut. “Kabut datang, hujan, angin kencang. Saya tidak lihat lagi, dan tidak tahu lagi.”

Keesokan hari, Darso baru mengetahui ada pesawat jatuh setelah ada aparat setempat yang memeriksa kawasan perairan Selat Karimata. Menurutnya, andai pada Minggu pagi sudah diketahui ada pesawat jatuh di perairan itu dan segera dikirim tim SAR, dia meyakini ada yang ditemukan selamat.

“Kalau Minggu tahu itu pesawat pasti masih ada yang hidup,” ujarnya.

sumber :
VIVA