Oleh; Setyadi Rahman
Jamaah sidang Jum’at yang dimuliakan Allah.
Di negara kita tercinta, Indonesia, tanggal 1 Juni dikenal sebagai Hari Kelahiran Pancasila, dan mulai tahun 2015 ditetapkan sebagai hari libur nasional. Di tingkat internasional, 1 Juni justru diperingati sebagai Hari Anak Internasional. Itu artinya setiap tahun masyarakat internasional diingatkan tentang anak-anak sebagai sosok yang penting untuk diperhatikan perkembangan kehidupan mereka. Pengalaman masa kecil mereka memberikan pengaruh yang sangat berarti atau signifikan terhadap masa depan mereka ketika kelak mereka sudah dewasa. Pengalaman positif akan melahirkan masa depan yang cerah, sedang pengalaman negatif akan mendatangkan masa depan yang kelam.
Di negara kita tercinta, Indonesia, tanggal 1 Juni dikenal sebagai Hari Kelahiran Pancasila, dan mulai tahun 2015 ditetapkan sebagai hari libur nasional. Di tingkat internasional, 1 Juni justru diperingati sebagai Hari Anak Internasional. Itu artinya setiap tahun masyarakat internasional diingatkan tentang anak-anak sebagai sosok yang penting untuk diperhatikan perkembangan kehidupan mereka. Pengalaman masa kecil mereka memberikan pengaruh yang sangat berarti atau signifikan terhadap masa depan mereka ketika kelak mereka sudah dewasa. Pengalaman positif akan melahirkan masa depan yang cerah, sedang pengalaman negatif akan mendatangkan masa depan yang kelam.
Allah Swt telah mengisyaratkan, melalui al-Qur’an, adanya tipe atau model anak yang dapat dijadikan sebagai pilihan untuk mengantarkan mereka menuju masa depan yang gemilang. Tipologi anak yang dimaksud adalah pertama, tipe hiasan (Qs al-Kahfi: 86); kedua, tipe ujian atau cobaan (Qs at-Taghabun: 15); ketiga, tipe pelalai (Qs al-Munafiqun: 9); keempat, tipe musuh (Qs at-Taghabun: 14); dan kelima, tipe penyejuk pandangan (Qs al-Furqan: 74).